tahajud.
Ia melihat anaknya yang
masih kecil ikut terbangun di
sampingnya. Ia merasa kasihan dan berkata kepada anaknya,
"Wahai anak-ku! Malam masih
panjang. Tidurlah kembali!"
Namun sang anak malah bertanya
"Tetapi mengapa engkau bangun, wahai ayah?"
Terjadilah dialog antara bapak dan anak. Abu Yazid mencoba menjelaskan
anaknya yang masih kecil itu,
"Ayah bangun malam karena Allah telah memintanya agar bangun untuknya!"
Anak itu kemudian berkata,
"Aku telah menghafal firman Allah demikian:
Sesungguhnya Tuhanmu
mengetahui bahwasanya kamu
berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau sepepdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersamamu...."
QS. Muzzammil : 20)
Anak itu bertanya,
"Siapakah mereka yang
berdiri bersama Nabi saw.?"
Abu Yazid menjelaskan dengan sabar,
"Mereka adalah para sahabat-
sahabatnya."
Anak itu terdiam.
Sesaat kemudian berkata,
"Pokoknya aku jangan dilarang untuk menemani
ayah dalam ketaatan kepada Allah!"
Abu Yazid tersenyum lalu berkata,
"Engkau masih belum baligh,
sayang.
Besok kalau sudah besar
saja. Tidur, ya?!"
Rupanya sang anak tetap ingin shalat tahajud bersama ayahnya.
Ia lalu bercerita,
"Ayah, aku melihat ibu menyalakan api dari
potongan-potongan ranting-
ranting kecil lalu menjalar ke
potongan kayu besar. Aku takut neraka itu kelak itu demikian. Aku takut Allah menyikqsa kami (anak-anak) lebih dahulu daripada
orang dewasa jika kami lalai
untuk taat kepadaNya."
Abu Yazid terkesima mendengar kata-kata anaknya.
"Subhanallah....... Anakku, sekarang bangunlah. Kamu lebih pantas berdiri di hadapan Allah daripada ayahmu."
dikutip dari buku ; Keajaiban shalat Tahajud
sumber : http://www.facebook.com/CintakucintaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mengatakan